Jurnal Refleksi Dwimingguan

MODUL 2.2

PEMBELAJARAN SOSIAL DAN EMOSIONAL

Oleh:

AHMAD HADZIQ ZAKA

CGP Angkatan 5 Kabupaten Semarang

Sabtu, 24 September 2022

Kegiatan CGP tertanggal 12 September 2022 memasuki modul 2.2 dengan judul Pembelajaran Sosial Emosional. Modul ini bertujuan untuk menguatkan paradigma dan praktek pembelajaran yang berpihak pada murid. Disini dipelajari bagaimana mendesain pengalaman belajar dan lingkungan belajar dengan menanggapi atau merespon kebutuhan belajar murid agar murid dapat mencapai tujuan pembelajarannya. Dipelajari juga bagaimana menciptakan pengalaman dan lingkungan belajar yang memperhatikan kebutuhan sosial dan emosional murid.

Memasuki tahap mulai dari diri sendiri dan eksplorasi mandiri dengan merefleksikan kondisi yang dipernah dialami sebagai peristiwa yang dirasakan sebagai sebuah kesulitan, kekecewaan, kemunduran, atau kemalangan yang akhirnya  membantu diri untuk bertumbuh menjadi pribadi yang lebih baik dari sebelumnya. Pada sesi ini terbuka ingatan akan bagaimana pengalaman kekecewaan dan kesulitan yang telah saya alami baik itu dengan murid, rekan guru, tenaga kependidikan, orang tua, dan atau dari kepala sekolah. Kekecewaan dan kesulitan itulah yang menempa diri menjadi seperti ini. Meskipun pada saat menjalani kekecewaan dan kesulitan butuh waktu, tenaga, dan pikiran, namun semua itu menjadi pengalaman diri untuk menjadi pribadi pendidik yang lebih baik dan lebih matang.

Sesi eksplorasi konsep dalam forum diskusi menjadi wahana diri bertanya dan menanggapi pertanyaan atau komentar dari sesama rekan CGP. Disini mendapatkan ilmu dan praktik baik dari rekan CGP dalam mengatasi kekecewaan dan kesulitan yang dihadapi. Pun juga mendapatkan pengalaman bagaimana kondisi lika-liku permasalahan dan perjalanan pembelajaran social emosional di sekolah lain. Berakhir pada kesimpulan, dimanapun kita berada pasti ada kesulitan dan kekecewaan, karena tak semua yang kita mau dan kita inginkan akan selalu kita dapatkan dari ligkungan kita berada. Namun bagimanakah kedewasaan diri dalam mengelola social dan emosional saat menghadapi masalah dan pasca menghadapi masalah.

Pada sesi eksplorasi konsep dihadapkan pada kasus pak Eling sebagai seorang guru PPKN SMP selama lebih dari 15 tahun dan mendapatkan tugas tambahan sebagai wakil kepala sekolah bidang kemuridan. Kasus benturan pekerjaan, pekerjaan yang berjalan tidak maksimal, pekerjaan yang berjalan tidak sesuai yang diharapkan, pekerjaan yang tidaksesuai dengan target waktu adalah masalah yang umum terjadi. Disinilah diuji pemahaman konsep kami akan pembelajaran sosial dan emosional dalam menghadapi, mengurai masalah, menilai masalah, dan mengambil solusi yang terbaik apa yang harus diambil oleh pak Eling seharusnya.

Ruang kolaborasi kelas 05.079 F terjadwalkan selama dua hari yakni 15-16 september 2022. Waktu pelaksanaan dimulai pukul 13.15 WIB dan anjuran dari fasilitator untuk bias bergabung 30-15 menit sebelumnya untuk bias bergabung. Padahal bersamaan ini adalah jam mengajar di jam terakhir. Akhirnya dengan berat hati, jam ke-7 masuk kelas mengajar normal dan jam ke-8 minta bantuan guru mapel IPA lain untuk mengkondisikan kelas. Pada sesi ruang kolaborasi yang pertama kami bekerja dan dikelompokkan bersama guru-guru darijenjang pendidikan yang sama. Tugasnya berupa menyusun 2 ide penguatan pembelajaran 5 kompetensi social dan emosional untuk pendidik dan tenaga kependidikan (PTK). Disini saya memperdalam pemahaman melalui aktivitas yang memungkinkan saling berbagai ide, mendengarkan ide rekan CGP lain, bertanya, mengklarifikasi pemahaman ataupun miskonsepsi yang masih saya miliki.

Sesi ruang kolaborasi pada hari kedua adalah kegiatan presentasi dari hasil diskusi kelompok kami pada hari pertama. Mempresentasikan hasil kolaborasi dalam kelompok diskusi ke dalam kelompok besar adalah untuk saling belajar, berbagi, dan menguatkan. Disini kami mendapatkan masukan, saran, umpan balik yang konstruktif dari sesama rekan CGP dari kelompok lain maupun dari fasilitator.

Jadwal vicon Elaborasi Pemahaman-Modul 2.2 bersama Instruktur dilaksanakan pada hari selasa tanggal 20 September 2022 pukul 13.00 s.d. 14.30 WIB. Instruktur pada sesi vicon elaborasi modul pembelajaran social emosional adalah Ibu Ratna Kristanti Iswari. Disini mendapatkan penguatan dan pencerahan bagaimana penerapan pembelajaran social dan emosional harus dilakukan sebagai upaya memberikan tuntunan murid agar murid bahagia dan selamat dalam kehidupannya.

Pada materi ini saya mendapatkan kalimat yang sangat sarat makna dari seorang Aritoteles. “Mendidik pikiran tanpa mendidik hati, adalah bukan pendidikan sama sekali”.  Kalimat  inipun senada dengan filsafat yang disampaikan oleh Ki Hajar Dewantara. Pendidik adalah  penuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak,  agar  mereka  sebagai  manusia dan anggota  masyarakat dapatlah mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya.    Pemikiran KHD tersebut  mengingatkan bahwa tugas pendidik sebagai pemimpin pembelajaran adalah menumbuhkan motivasi mereka untuk dapat membangun perhatian yang berkualitas pada materi dengan merancang pengalaman belajar yang mengundang dan bermakna. Kita merencanakan  secara sadar pengetahuan, keterampilan dan sikap yang dibutuhkan murid-murid untuk mewujudkan kekuatan (potensinya). Pembelajaran holistik yang memberikan mereka pengalaman untuk dapat mengeksplorasi dan mengaktualisasikan seluruh potensi dalam dirinya setinggi-tingginya, baik sebagai manusia maupun anggota masyarakat agar dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan.

Sehingga dari pembelajaran materi ini menguatkan dan meyakinkan saya bahwa pembelajaran social dan emosional wajib dilakukan dalam pembelajaran. Pelaksanaannya bias secara ekplisit dalam pengajaran, integrase dalam praktek mengajar guru dan kurikulum akademk, penciptaan iklim kelas dan budaya sekolah, serta dengan penguatan KSE pendidik dan tenaga kependidikan (PTK) di sekolah.

 

 

“Ada kekuatan luar biasa ketika sekelompok orang dengan minat yang sama berkumpul untuk bekerja menuju tujuan yang sama.” 

(Idowu Koyenikan)

 

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jejak Sunan Kalijogo di desa Jatirejo Suruh kabupaten Semarang

Catatan Lokakarya Orientasi Program Guru Penggerak Angkatan 10 Kabupaten Semarang

Cerita Pengayaan Sains Floem Bikin Galau (kasus mencangkok)