Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2022

Demonstrasi Kontekstual Modul 3.2 Pemimpin dalam Pengelolaan Sumber Daya

Gambar
  Demonstrasi Kontekstual Modul 3.2 Pemimpin dalam Pengelolaan Sumber Daya Oleh: Ahmad Hadziq Zaka, S.Pd., M.Si CGP Angkatan 5 Kabupaten Semarang   Berdasarkan video yang terunggah di youtube dengan link https://youtu.be/YMflitCt1yI dapat teranalisis bahwa kejadian atau peristiwa terjadi di SD Negeri Cipanas Kota Serang Propinsi Banten. Video tersebut adalah upaya seorang guru untuk mencaro solusi atas permasalahan yang ada di kelasnya. Apa yang dilakukan guru tersebut adalah hasil diskusi dengan rekan sejawatnya. Dalam video tersebut tersirat sebuah visi :   “Membentuk murid yang unggul, berkarakter, dan berprofil pelajar Pancasila” , sedangkan prakarsa perubahannya adalah “Mewujudkan kelas yang nyaman dan menyenangkan untuk belajar” Dalam melakukan prakarsa perubahan, guru tersebut menempuh jalur inkuiri apresiatif. Inkuiri apresiatifadalah upaya membantu membebaskan potensi inovatif dan kreativitas, serta menyatukan orang dengan cara yang tidak...
MODUL 3.1 KONEKSI ANTAR MATERI PENGAMBILAN KEPUTUSAN BERBASIS NILAI-NILAI KEBAJIKAN SEBAGAI PEMIMPIN  Oleh : Ahmad Hadziq Zaka Membaca sebuah kutipan karya Bob Talbert dalam (Teaching kids to count is fine but teaching them what counts is best). Yang berbunyi : “Mengajarkan anak menghitung itu baik, namun mengajarkan mereka apa yang berharga/utama adalah yang terbaik” mengingatkan saya sebagai guru tugas utamanya adalah tidak hanya sekedar mengajarkan materi secara teori dan bagaimana meningkatkan kemampuan kognitif murid, namun membekali dan menuntun murid dengan bekal nilai-nilai kebajikan adalah lebih utama untuk masa hidupnya di masa nanti. Hal yang lebih uatma dan berharga tersebut adalah budi pekerti. Apa gunanya kognitif yang tinggi jika murid tak memiliki budi pekerti. Namun andaikanpun murid tidak memiliki kognitif yang tinggi, namun budi pekerti tertanan dalam karakter berkehidupan, maka kebahagiaan dan keselamatan hidup murid akan tercapai. Agar mampu menuntun murid tu...
  Coaching Dalam Dunia Pendidikan Oleh: Ahmad Hadziq Zaka CGP Angkatan 5 Kabupaten Semarang   Ki Hadjar Dewantara dalam salah satu pandangannya menyatakan bahwa tujuan pendidikan itu ‘menuntun’ segala kodrat yang ada pada anak-anak, agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai manusia maupun sebagai anggota masyarakat. Oleh sebab itu, pendidik hanya dapat menuntun tumbuh atau hidupnya kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak, agar dapat memperbaiki lakunya (bukan dasarnya) hidup dan tumbuhnya kekuatan kodrat anak. Disisi lain guru sebagai pemimpin pembelajaran mempunyai peran sebagai coach bagi guru lain.   Dalam menjalankan peran menjadi coach bagi guru lain, terutama yang terkait dengan peningkatan kualitas pembelajaran bagi murid di sekolah, Guru dituntut untuk berdaya dalam menemani dan menuntun rekan sejawatnya itu untuk menelaah proses belajar mereka sendiri. Oleh sebab itu keterampilan  coaching ...
  Jurnal Refleksi Dwimingguan MODUL 2.2 PEMBELAJARAN SOSIAL DAN EMOSIONAL Oleh: AHMAD HADZIQ ZAKA CGP Angkatan 5 Kabupaten Semarang Sabtu, 24 September 2022 Kegiatan CGP tertanggal 12 September 2022 memasuki modul 2.2 dengan judul Pembelajaran Sosial Emosional. Modul ini bertujuan untuk menguatkan paradigma dan praktek pembelajaran yang berpihak pada murid. Disini dipelajari bagaimana mendesain pengalaman belajar dan lingkungan belajar dengan menanggapi atau merespon kebutuhan belajar murid agar murid dapat mencapai tujuan pembelajarannya. Dipelajari juga bagaimana menciptakan pengalaman dan lingkungan belajar yang memperhatikan kebutuhan sosial dan emosional murid. Memasuki tahap mulai dari diri sendiri dan eksplorasi mandiri dengan merefleksikan kondisi yang dipernah dialami sebagai peristiwa yang dirasakan sebagai sebuah kesulitan, kekecewaan, kemunduran, atau kemalangan yang akhirnya   membantu diri untuk bertumbuh menjadi pribadi yang lebih baik dari sebel...
  Jurnal Refleksi Dwimingguan MODUL 2.3 COACHING UNTUK SUPERVISI AKADEMIK Oleh: AHMAD HADZIQ ZAKA CGP Angkatan 5 Kabupaten Semarang Sabtu, 8 Oktober 2022 Terhitung mulai 23 September kegiatan CGP Angkatan 5 memasuki modul 2.3 dengan judul “ Coaching Untuk Supervisi Akademik”. Sekilas dari judul tersirat ini tentunya erat kaitannya dengan tugas sebagai kepala sekolah untuk melakukan supervisi terhadap kegiatan pembelajaran guru di sekolah sebagai seorang supervisor. Tentunya mempunyai tujuan sebagai upaya untuk memetakan, menilai, atau meningkatkan kompetensi guru dalam menuntun murid dalam pembelajarnnya.   Ternyata bukan mempelajari sebagai sosok penilai rekan kerja, disini untuk berlatih membangun komunikasi yang empatik dan memberdayakan sebagai seorang pemimpin pembelajaran dan kepala sekolah dalam membuat perubahan strategis yang mampu menggerakan komunitas sekolah pada ekosistem belajar di mana saya bertugas. Di modul ini saya mendapatkan beberapa materi ...