JURNAL REFLEKSI DWIMINGGUAN MODUL 1.2 NILAI DAN PERAN GURU PENGGERAK Menggunakan Model 4F (Facts, Feelings, Findings, Future) (dikembangkan oleh Dr. Roger Greenaway)
Minggu,
19 Juni 2022
JURNAL REFLEKSI DWIMINGGUAN
MODUL 1.2 NILAI DAN PERAN GURU
PENGGERAK
Menggunakan Model 4F
(Facts, Feelings, Findings, Future)
(dikembangkan
oleh Dr. Roger Greenaway)
Oleh:
AHMAD HADZIQ ZAKA
CGP Angkatan 5 Kabupaten Semarang
1.
Facts (Peristiwa):
Pada
modul 1.2 saya mendapatkan materi tentang nilai dan peran guru penggerak. Modul
ini saya selesaikan di tengah tugas yang dating bersamaan. Tugas tersebut yakni
: (1) sebagai guru mendapatkan tugas wakil SMP Negeri 1 Suruh untuk mengikuti
pelatihan FIG (Forum Ilmiah Guru) yang diseleggarakan Disdikbudpora Kabupaten
Semarang. Kegiatan FIG dilaksanakan selama 4 hari dari Senin 13 Juni sampai 16
Juni 2022. Kegiatan sangat padat dari pagi jam 07.30 sampai dengan 15.30 dan
dilanjutkan dengan tugas rumah berupa membuat proposal penelitian tindakan
kelas atau proposal best practice beserta bahan presentasinya. (2) bersamaan
dengan kegiatan FIG adalah masa pengolahan nilai raport. Sebagai yang ditunjuk
untuk membantu urusan kurikulum kelas tujuh harus memantau proses entry nilai
raport dari guru samapai harus mencetak legger dan raport yang menjadi tanggung
jawab. (3) Tugas mengerjkan LMS sebagai guru penggerak yang menuju akhir deadline (4) Vicon dengan
instruktur pada materi ruang kolaborasi.
Dari
kegiatan yang padat dan bersamaan ini mengejarkan saya bahwa: (1) pentingnya
memiliki kecerdasan mengelola waktu adalah solusi selesainya semua tugas dengan
baik, (2) menunda pekerjaan hanya akan menghasilkan kinerja yang kurang
maksimal karena kita tidak akan pernah tahu diwaktu akhir deadline, bisa jadi
ada tugas yang baru dan harus segera dikerjakan. (3) Pengelolaan waktu yang
baik berhubungan dengan kesehatan. Pembiasaan begadang untuk memaksakan tugas di
akhir waktu berdampak pada turunnya kondisi kesehatan. Wajibnya
mengistirahatkan raga untuk esok beraktifitas lagi ,(4) Bekerja dengan focus satu
tugas dalam satu waktu akan menghasilkan hasil yang lebih baik dibandingkan
satu waktu memikirkan banyak tugas.
2.
Feelings (Perasaan):
Perasaan
saya setelah menempuh perjalanan CGP sampai di dwiminggu kedua, saya merasa
seperti mendapatkan angin segar yang menyejukkan, atau seperti lolos dari ruang
gulita karena mendapatkan pelita penerang. Mempelajari tentang nilai dan peran
guru penggerak yang dihubungkan dengan filosofi Ki hajar Dewantara bersama
dengan sesama rekan CGP dibimbing guru
pengajar praktik, fasilitator dan instruktur mampu membuka dan merubah mindset yang
selama ini saya yakini benar ternyata kurang tepat. Bagaimana
memposisikan diri sebagai penuntun, bagaimana merencanakan dan melaksanakan
pembelajaran yang berpihak kepada murid ternyata masih banyak kesalahan yang
saya lakukan. Dengan tambahnya ilmu pengetahuan dan sharing pengalaman
baru dari Modul 1.1 hingga modul 1.2 saya menjadi semakin bersemangat
mengembangkan potensi diri untuk mewujudkan merdeka belajar sesuai dengan nilai
dan peran guru penggerak, serta memotivasi saya untuk senantiasa berkolaborasi
dengan orang lain dan mandiri dalan berinovasi menciptakan pembelajaran
yang menyenangkan dan berpihak pada murid.
3.
Findings (Pembelajaran):
Sebelumnya
saya berpikir bahwa apa yang saya lakukan terhadap peserta didik sudah tepat.
Sekarang saya berpikir bahwa selama ini ternyata saya menggunakan cara pembelajaran
yang kurang tepat. Saya belum menggunakan prinsip among dan merdeka belajar. Saya
belum sepenuhnya berpihak kepada murid. Sebelumnya saya sering menggunakaan
metode ceramah dan berfikiran bahwa keberhasilan pembelajaran diukur dari nilai
hasil belajar, ternyata salah. Sebagai guru bukan hanya mencetak murid agar
berhasil di akademiknya saja namun juga harus menuntun murid agar dapat
bertumbuh dan berkembang secara cipta, rasa, dan karsa sesuai dengan
minat dan bakatnya. Sehingga tercapai keselamatan hidup dan kebahagiaan yang
setinggi-tingginya baik sebagai manusia maupun sebagai warga masyarakat. Untuk
dapat berperan sebagai guru yang berpihak pada murid maka nilai-nilai Guru
Penggerak harus melekat pada diri. Nilai ini sebagai dasar menjalankan peran
saya sebagai Guru penggerak. Jika nilai sudah melakat pada diri, maka diri akan
mampu berperan melayani tumbuh kembangnya bakat dan minat murid. Sehingga
tujuan pembelajaran tercapai dan tercipta Profil Pelajar Pancasila yang berbudi
Pekerti dan berkebudayaan.
4. Future (Penerapan)
Setelah
mempelajari dan memahami Modul 1.2 tentang nilai dan peran guru penggerak ,
saya akan menerapkan pemahaman yang saya pahami ini. Pertama kali yang saya
lakukan adalah melakukan pembelajaran yang berpusat pada murid dengan
mengintegrasikan profil pelajar pancasila. Dan menjadi pendidik yang
senantiasa menerapkan nilai dan peran guru penggerak disetiap peran saya
sebagai pendidik. Melakukan pembelajaran yang berpihak pada murid, dengan
menuntun murid menggali dan mengembangkan potensinya sesuai bakat dan minatnya,
menempatkan murid pada posisi pemegang kendali proses pembelajaran mereka
sendiri, menggunakan metode pembelajaran bermain sesuai karakter anak yang suka
dengan permainan, menjadi guru yang mandiri termotivasi untuk mengembangkan
dirinya tanpa harus dipaksa atau hanya menunggu adanya pelatihan yang
ditugaskan oleh sekolah, dinas, atau pihak lain. Memaksimalkan untu ikut
berperan serta dalam kegiatan yang memungkinkan untuk diikuti seperti
pelatihan, seminar, workshop, MGMP, dan belajar mandiri dari Youtube, Setiap
selesai kegiatan tidak hanya berhenti sampai rencana tindakan saja,
tetapi juga mengejawantahkannya lewat tindakan nyata sebagai perbaikan yang
perlu dilakukan dengan refleksi, Melakukan kolaborasi dengan pemangku
kepentingan baik dari lingkungan sekolah maupun luar lingkungan sekolah, dan
menggerakkan komunitas praktisi, Selalu berinovasi dalam pembelajaran agar
murid lebih termotivasi aktif dalam kegiatan pembelajaran serta dapat
mengembangkan kreatifitas guru maupun murid, dan Menjadi coach bagi guru lain,
terutama yang terkait dengan peningkatan kualitas pembelajaran bagi murid di
sekolah, menemani dan menuntun teman sejawat untuk meningkatkan potensinya .
Komentar
Posting Komentar